People Innovation Excellence

Design Thinking

Saat ini banyak perusahaan mendiskusikan ”Design Thinking”. Apakah itu Design Thinking?

Design thinking merupakan cara atau berpikir secara designer, memikirkan cara untuk membuat apapun yang kita design bisa menjadi lebih baik bagi penggunanya, sehingga proses inovasi yang menggunakan design thinking berpusat pada manusia (human-centered).

Sedangkan menurut Tim Brown, CEO dari konsultan desain dan inovasi terkemuka asal Amerika Serikat, IDEO:

“Design thinking is a human-centered approach to innovation that draws from the designer’s toolkit to integrate the needs of people, the possibilities of technology, and the requirements for business success.”

Ada 5 tahapan dalam Design Thinking:

  1. Empathize

Proses design thinking yang pertama adalah empathize atau empati. Tahap ini merupakan upaya untuk merasakan dan memahami apa yang dipikirkan konsumen. Ada beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk menjalankan tahapan emphatize yaitu observe, engage, dan immerse. Observe atau observasi berarti kita harus mengamati perilaku dan tindakan konsumen. Hasil observasi perlu ditindaklanjuti dengan tahapan engage. Engage adalah membangun interaksi langsung dengan konsumen melalui berbagai metode seperti interview, FGD (focus group discussion), kuesioner, dan sebagainya. Cara terakhir pada tahapan empathize adalah immerse atau berpartisipasi dalam melakukan berbagai kegiatan  yang dilakukan konsumen.

  1. Define

Define adalah tahapan untuk menemukan masalah terpenting bagi pengguna sehingga solusi yang dihasilkan nanti berguna bagi pengguna. Cara untuk melakukan proses define adalah dengan mengamati dan menemukan pola masalah yang paling penting dari peta hasil proses emphatize sebelumnya. Setelah pola masalah ditemukan, kita akan bisa menghasilkan problem worth solving atau masalah paling utama yang dialami konsumen dan perlu diselesaikan. Manfaat yang bisa didapatkan dari proses define adalah kita bisa lebih fokus dalam membuat pola masalah yang jelas sehingga ide bisa lebih mudah ditemukan. Pola masalah ini bisa menjadi panduan dalam membuat keputusan untuk menciptakan inovasi.

  1. Ideate

Tahap ideate berusaha untuk menciptakan sebanyak mungkin alternatif ide dan menyeleksinya hingga menemukan yang terbaik. Ide harus bebas mulai dari yang masuk akal hingga tidak masuk akal, tidak boleh ada batasan dalam menemukan ide. Tekniknya bisa dengan brainstorming, dan lain sebagainya. Sebagai contoh, kita bisa mulai dengan sedikit ide dulu. Setelahnya, buatlah cabang atau turunan dari ide yang sudah ada. Ketika gagasan yang dikumpulkan sudah banyak, kita bisa mengkategorikannya dari yang realistis hingga tidak masuk akal. Ide yang sudah dikategorikan bisa kita pilih yang terbaik, lalu kombinasikan dengan beberapa ide lain dalam kategori yang berbeda.

  1. Prototype

Untuk membuat gagasan menjadi nyata, kita perlu membuat prototype supaya ide dapat di lihat dan dirasakan lewat panca indera. Tujuan prototype dalam proses design thinking adalah supaya ide bisa lebih mudah dipelajari dan dievaluasi. Beberapa contoh prototype yang bisa dibuat yaitu sketsa atau gambar, miniatur, dan mockup.  Kunci untuk membuat prototype yang baik adalah dengan mewujudkan ide dalam bentuk nyata di awal tanpa perlu membuatnya sempurna.

  1. Test

Fase paling penting dalam design thinking adalah test atau pengujian prototype ke pengguna.  Hasil evaluasi tersebut akan menjadi dasar dari perbaikan atau perancangan kembali prototype. Selanjutnya, pengujian diulang kembali test kembali hingga dirasa sudah cukup baik.

Referensi:

https://beelajar.apps.binus.edu/

https://designthinking.ideo.com/

https://www.ideou.com/pages/design-thinking

https://www.gramedia.com/literasi/design-thinking/


Published at :
Leave Your Footprint

    Periksa Browser Anda

    Check Your Browser

    Situs ini tidak lagi mendukung penggunaan browser dengan teknologi tertinggal.

    Apabila Anda melihat pesan ini, berarti Anda masih menggunakan browser Internet Explorer seri 8 / 7 / 6 / ...

    Sebagai informasi, browser yang anda gunakan ini tidaklah aman dan tidak dapat menampilkan teknologi CSS terakhir yang dapat membuat sebuah situs tampil lebih baik. Bahkan Microsoft sebagai pembuatnya, telah merekomendasikan agar menggunakan browser yang lebih modern.

    Untuk tampilan yang lebih baik, gunakan salah satu browser berikut. Download dan Install, seluruhnya gratis untuk digunakan.

    We're Moving Forward.

    This Site Is No Longer Supporting Out-of Date Browser.

    If you are viewing this message, it means that you are currently using Internet Explorer 8 / 7 / 6 / below to access this site. FYI, it is unsafe and unable to render the latest CSS improvements. Even Microsoft, its creator, wants you to install more modern browser.

    Best viewed with one of these browser instead. It is totally free.

    1. Google Chrome
    2. Mozilla Firefox
    3. Opera
    4. Internet Explorer 9
    Close